Web 2.0 adalah sebuah versi yang menunjukan begitu pesatnya perkembangan aplikasi berbasis web, namun ini juga menandakan di masa mendatang, akan terjadi pergeseran paradigma terutama pada pemisahan antara aplikasi berbasis desktop atau aplikasi berbasis web. Betul saat ini pengembang yang membangun aplikasi dengan standar web 2.0, di Indonesia masih jarang, baik di level komunitas maupun di level corporate. Namun itu belum tentu menandakan standar web 2.0 tidak akan menjadi trend baru di Indonesia. Maka dari itu sebelum berbicara lebih jauh mengenai kenapa web 2.0 akan menjadi trend baru pengembangan aplikasi berbasis web, ada baiknya kita mengenali dulu kriteria-kriteria yang menyebabkan sebuah aplikasi berbasis web dapat disebut “termasuk dalam kategori aplikasi web 2.0”.
Pembahasan
Jika kita mengacu pada konferensi pertama web 2.0, yang dihadiri oleh O’Reilly dan John Battelle maka yang menjadi tema dari teknologi ini adalah :
- Web sebagai platform
- Data sebagai kekuatan penggerak
- Efek dari network yang dihasilkan dari arsitektur partisipasi
- Inovasi terjadi dan dikembangkan di dalam sistem web
- Lightweight business model
Jika dilihat dari tema web 2.0 di atas tampaknya masih membingungkan bila kita menjelaskan kepada orang awam, maka dari itu saya akan mencoba menyderhanakan kekompleks-an dari web 2.0. beberapa hal yang menjadi kata kunci yaitu:
Browser minded
Painted by others
AJAX
1. Browser Minded
Saya rasa hal ini merupakan aspek pertama yang langsung terlihat dari keberadaan web 2.0, kenapa bisa terjadi? Sebab pada era web base ketergantungan kita untuk menginstall aplikasi akan diminimalkan, pengaruh web 2.0 akan menggeser kebutuhan akan aplikasi desktop, bahkan WebOS yang menjadi kontainer aplikasi-aplikasi yang mampu ditangani browser, sehingga bukan mustahil pada suatu saat pada desktop kita hanya terdapat aplikasi anti virus, game dan browser
2. Painted by others
Maksudnya adalah pada era web 2.0 user dapat mengisi konten di web yang bukan merupakan kepemilikannya bahkan dapat menjalankan aplikasi, intinya nilai dari sebuah web akan ditentukan tidak hanya oleh si pembuat web namun juga ditentukan oleh user-user yang suka “nongkrong” di situs tersebut, dan menghasilkan komunitas di dalam komunitas.
3. AJAX(Asynchronous JavaScript and XML+(CSS))
Pada akhirnya ini merupakan salah satu teknologi terpenting dalam membangun web 2.0, bahkan ada ungkapan dikalangan developer “we can’t distinguish between web 1.0 and web 2.0 without AJAX”, dari ungkapan itu saja kita sudah mampu menyimpulkan betapa pentingnya AJAX dalam membangun web 2.0. bisa kita simpulkan bahasa pemrograman apapun bila ditambahkan AJAX maka akan berpotensi untuk membangun web 2.0 .
Maka dari itu mari kita ikut serta berinovasi untuk mengembangkan web 2.0 bahkan bilamana mungkin kita ikut serta berpartisipasi dalam menentukan web 3.0, meskipun ketika saya menulis blog ini masih banyak perdebatan mengenai era web 2.0, namun kalau menurut saya pribadi yang terpenting adalah manfaat dari teknologinya dan implikasinya kepada, baik untuk developer IT maupun pengguna jasa IT, web 2.0 bagi saya masih merupakan sebuah simbolisasi pertanda inovasi perkembangan aplikasi berbasis web, belum menjadi konsep yang dapat dibakukan dalam ilmu IT. Mudah-mudahan seiring dengan waktu web 2.0 akan menjadi sebuah konsep yg kuat dan menyokong dunia IT.
Sumber : www.sprg.org
0 comments :
Post a Comment
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.